Nabi kita diutus kepada umatnya hanya sekedar untuk menyampaikan kebenaran dari Al-qur’an, terlepas apakah orang dapat hidayah dari apa yang disampaikan itu bukan urusan Nabi, karena kalau seseorang dapat petunjuk dari kebenaran Al-qur’an itu manfaatnya untuk dirinya sendiri dan sebaliknya bagi siapa yang tidak mendapat petunjuk dari kebenaran Al-qur’an yang disampaikan nabi itu juga akibatnya utnuk dirinya sendiri. Nabi tidak bertanggung jawab atas hidayah seseorang, karena hidayah itu sepenuhnya mutlak dari Allah.
Demikian juga kita semua sebawa juru dakwah tidak bertanggungjawab atas keberhasilan dakwah kita, tetapi tugas kita hanya menyampaikan kebenaran yang datngnya dari Al-qur’an. Semua akan kembali kepada setiap orang itu sendiri.
Allah berfirman dalam ayatnya Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”. [QS. Yuunus : 108]
Demikian juga kita semua sebawa juru dakwah tidak bertanggungjawab atas keberhasilan dakwah kita, tetapi tugas kita hanya menyampaikan kebenaran yang datngnya dari Al-qur’an. Semua akan kembali kepada setiap orang itu sendiri.
Allah berfirman dalam ayatnya Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”. [QS. Yuunus : 108]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar