Senin, 23 Mei 2011

Ciri menjadi hamba yang baik

Berikut sebagian ciri-ciri hamba yang baik
a. Bertaubat jika berdosa
“Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” Al-Furqan 25:71

Cara berdo'a kepada Allah

Sebagai seorang hamba yang hanya bisa berpasrah kepada Allah, kita membutuhkan cara untuk selalu bisa berhubungan secara langsung sebagai wujud eksistensi kita sebagai seorang hamba. Cara mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan do’a. Tentunya ada aturan tersendiri mengenai cara-cara berdo’a kepada Allah. Berikut ini beberapa ayat yang dengan aturan Do’a:

Istiqamah

Nikmat Islam atau iman yang melekat pada diri kita merupakan karunia yang amat pantas untuk kita syukuri dan tentunya penjagaan harus menjadi prioritas bagi kita untuk mencapai harapan kita bahagia hidup di dunia maupun akhirat.

Kapan waktu yang tepat untuk berdoa?

Doa adalah kebutuhan kita secara batiniah. Kenapa demikian? Dengan kita berdoa, batin kita akan merasa “plong”. Kita merasa semakin dekat dengan-Nya, dan ujud eksisitensi kita sebagai seorang hamba yang selalu pasrah dan berharap kepada Rabbnya. Ketika kita berdoa disamping mencari suasana yang tenang agar semakin khusyu’ ternyata kita juga harus pandai-pandai untuk mencari waktu yang hijabah.
Adapun waktu yang hijabah banyak sekali diantaranya:

Refleksi Perjalanan Hidup Manusia

Alloh Maha Pencipta, berarti hukum Alloh-lah (Al Quran) yang bisa menjadikan petunjuk dalam kehidupan. Manusia tentunya akan menerima Al Quran ini sebagai tuntunan dalam kehidupan
Dalam Awal tahun hijriyah ini, kita perlu sejenak berhenti dan menerungi kehidupan ini. Apakah sudah saatnya kita kembali pada Al Quran sebagai tuntunan, petunjuk dan pembeda?
Dua petunjuk, yaitu Al Quran dan Sunnah merupakan warisan yang diberikan oleh Rasulloh Saw. Jangan sampai kita menjalankan ibadah tidak sesuai dengan dua pedoman tadi. Oleh karena itu kita kita harus memperbaiki diri dan keluarga kita serta menjauhkan diri dari kesyirikan terutama pada bulan mukharam ini.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzaariyaat [51] ayat 56)

Beberapa hal sehingga tidak di kabulkannya do’a.

Beberapa hal sehingga tidak di kabulkannya do’a.
Dalam Al Qur’an Surat Al Mu’min ayat : 60  Allah memperkenankan doa hamba-Nya
” Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Asalkan Kita Tidak Terbelok

  • Q.S. Ali Imron: 164
لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ
أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ
3:164. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Tugas Nabi hanya menyampaikan

Nabi kita diutus kepada umatnya hanya sekedar untuk menyampaikan kebenaran dari Al-qur’an, terlepas apakah orang dapat hidayah dari apa yang disampaikan itu bukan urusan Nabi, karena kalau seseorang dapat petunjuk dari kebenaran Al-qur’an itu manfaatnya untuk dirinya sendiri dan sebaliknya bagi siapa yang tidak mendapat petunjuk dari kebenaran Al-qur’an yang disampaikan nabi itu juga akibatnya utnuk dirinya sendiri. Nabi tidak bertanggung jawab atas hidayah seseorang, karena hidayah itu sepenuhnya mutlak dari Allah.

Tholabul Ilmi jalan menuju Surga

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban yang sifatnya adalah fardu ‘ain bagi setiap muslim terutama adalah ilmu tentang agama, karena semua amalan yang kita lakukan harus berdasarkan ilmu, sebagaimana Allah katakan dalam ayat-Nya, Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya [QS.17:36]
Dalam menuntut ilmu tidak terbatas dalam satu tempat saja tetapi mungkin perlu di tempat lain yang harus menempuh suatu perjalanan, seperti setiap ahad pagi begitu banyak umat Islam yang menmpuh perjalanan menuju Solo Jawa tengah untuk menuntut ilmu di pengajian ahad pagi MTA. Perjalanan dalam rangka menuntut ilmu terutama ilmu agama adalah suatu perjalanan yang dihargai sangat tinggi oleh Allah yaitu surga, sebagaimana sabda Rasul , Barangsiapa menempuh perjalanan dalam rangka tholabul ilmi, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga (HR. Muslim).

Jadikanlah syaithan musuh bagimu

Suatu pertanyaan yang sering timbul, “Bagaimana menjadikan syaithan itu musuh, sementara kita  tidak bisa melihat atau mengetahui keberadaannya ?”